LOKAL
Pekan Pertama Ramadhan, Harga Sembako di Pacitan Terpantau Stabil
Pasar Minulyo Pacitan terlihat lengang dan sepi |
Tak bisa dipungkiri, Sembako merupakan kebutuhan wajib masyarakat dalam melangsungkan kehidupannya. Masyarakat sangat khawatir jika terjadi kenaikan harga sembako di Bulan Ramadhan ini. Mereka yang terdampak pandemi covid 19, tentu semakin berat beban untuk memenuhi kebutuhannya
Berdasarkan statistik Diskominfo Pacitan, harga kebutuhan pokok di Pacitan pada pekan pertama Ramadhan ini relatif stabil. Data per 28 April 2020, Harga kebutuhan pokok masyarakat cenderung tetap, kalaupun ada beberapa kebutuhan naik dan turun besarnya juga tidak signifikan. Hal tersebut terlihat pada 3 lokasi yang berbeda, yakni Pasar Minulyo, Pasar Arjowinangun dan Pasar Arjosari.
Di Pasar Minulyo, diantara jenis kebutuhan pokok yang ada, hanya daging sapi murni yang mengalami kenaikan dari 110.000 menjadi 115.000. Di Pasar Arjowinangun, kenaikan harga hanya terjadi pada minyak goreng bimoli dari 25.000 menjadi 27.000, minyak goreng curah 11.000 menjadi 12.000. Sedangkan kondisi berbeda terjadi Pasar Arjosari yakni semua jenis kebutuhan pokok yang ada tidak ada yang mengalami kenaikan (Selengkapnya lihat statistik harga).
Bapak Pranoto, Seorang pembeli di Pasar Arjowinangun mengungkapkan kebahagiaanya karena harga kebutuhan pokok tidak banyak yang naik, justru malah beberapa turun. Ia juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kenaikan harga sembako di awal ramadhan dan di tengah pandemi virus yang memberikan dampak ekonomi masyarakat.
"Harga sembako masih tetap dan malah beberapa turun. Meski demikian daya beli masyarakat yang turun. Ini akibat banyak masyarakat yang terkena dampak tidak langsung dari covid ini. Semoga harga-harga tetap stabil sampai dengan menjelang lebaran nanti dan terpenting semoga pandemi inj segera berakhir", tambah laki-laki yang juga pemilik toko kelontong sederhana di desanya. (Ts)
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment