Ads Right Header

Buy template blogger

Baksos Kampoeng Tempoe Doloe, Bentuk Sinergi Pemuda Pacitan dalam Berkarya

Lensakota.com, PACITAN - Pemuda Untuk Pacitan atau yang lebih sering dipanggil PETUPA menggelar acara Bakti Sosial yang ke 9 bertajuk Kampoeng Tempoe Doeloe

Bertempat di Song Meri, Desa Sukoharjo, kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, yakni 29-30 Oktober 2021. Kegiatan tersebut  merupakan bentuk peringatan Hari Sumpah Pemuda sekaligus proker tahunan bakti sosial PETUPA.

Baksos Kampoeng Tempoe Doloe berbeda dengan Baksos sebelumnya. Kali ini Kegiatan Baksos berkolaborasi dengan berbagai komunitas di Pacitan. Komunitas yang tergabung yaitu Trash Hero Pacitan, Gugah Bocah, Sahabat Penyu Pacitan, Skateboard Pacitan, Teman Ngopi, Hunting Pasar Pacitan, Pusat Kolaborasi dan Resiliensi Yatim Mandiri Pacitan dan Suarabjad. Hal ini merupakan bentuk pergerakan pemuda yang kolaboratif dan sinergis dalam merawat nilai-nilai persatuan yang telah diinisiasi oleh Sumpah Pemuda.

Dalam kegiatan ini, setiap komunitas memilik program kerjanya masing-masing. Seperti Trashhero yang melaksanakan edukasi lingkungan kepada siswa SD, Gugah Bocah yang menyelenggarakan Goes to School, Lembaga Yatim Mandiri yang melaksanakan cek & penyuluh kesehatan, Pusat Kolaborasi dan Resiliensi melakukan kegiatan Seminar Pelayanan Prima Masyarakat & Sosialisasi Tanggap Bencana, The Art of Writing oleh Sahabat Penyu Pacitan dan berbagai penampilan musik dari band lokal serta pentas seni budaya seperti Reog, Kothek Ogleng, Kothekan Lesung, Gamelan Beling dan Pergelaran Wayang Kulit.

"Sumpah pemuda bukan hanya slogan saja, namun sumpah pemuda memiliki nilai esensi tersendiri. Kegiatan ini sebagai wujud pengabdian Pemuda Pacitan secara kolektif. Karena saya yakin komunitas atau organisasi di Pacitan memiliki visi yang sama yaitu Pacitan yang lebih baik. Semoga bisa menjadi titik awal solidaritas pemuda Pacitan untuk mewujudkan visi itu dan menciptakan perubahan",  ujar Irvan Bayu. 

Dari hal ini, pemuda Pacitan tidak hanya berkolaborasi dengan berbagai komunitas namun juga mengajak masyarakat sekitar ikut berkontribusi dalam acara kali ini. Kegiatan ini  tentunya mendapat tanggapan positif dari warga setempat.

"Saya selaku pemuda desa Sukoharjo sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Petupa bersama 9 komunitas lainnya, karena dengan kegiatan ini banyak sekali masyarakat Pacitan yang mengenal desa kami. Dengan kata lain, saya menganggap bahwa Petupa merupakan wadah yang luar biasa untuk mengenalkan, mengembangkan dan meningkatkan potensi desa-desa di wilayah Kabupaten Pacitan", tutur Yoga, pemuda setempat.

Dalam kondisi mencoba bangkit dari pandemi covid 19, acara ini terdapat pasar krempyeng yang menjadi sarana untuk masyarakat sekitar membuka lapak berdagang dengan ciri khas jajanan pasarnya. Kegiatan tersebut berhasil mencuri perhatian masyarakat. Antusiasme terhadap acara ini sangat tinggi dibuktikan dengan ramainya pengunjung yang datang. 

"Kabupaten Pacitan, khususnya Desa Sukoharjo ini memiliki banyak sekali potensi. Semoga Kampoeng Tempo Doeloe ini mampu menjadi embrio untuk nantinya Desa Sukoharjo bisa dikembangkan menjadi Desa wisata dan budaya. Dan tentunya, sinergitas antar aktor perubahan semoga bisa terjalin", pungkas Irvan Bayu, Ketua Umum PETUPA. (Red)
Previous article
Next article

Leave Comments

Post a Comment

Ads Post 4