Akik Pacitan tidak hanya bernilai estetis dan masih tetap diburu, benarkah??

Batu akik Pacitan yang pernah mengalami booming pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ternyata saat inipun masih banyak yang memburunya. Setidaknya demikian saat tim Pacitansatu berbincang dengan peserta pameran yang dihelat dalam rangkaian giat hari jadi Kabupaten Pacitan ke 277 di halaman Kantor Perpusda Kabupaten Pacitan.

"Akik memang menurun mas, tapi pecinta akik yang asli penghobi malah bertambah" Ucap Daryanto seorang peserta pameran sekaligus pengrajin. Daryanto memiliki usaha kerajinan akik sudah lama yang ia namai Giri Permata, sehari hari sebagai penjual sekaligus pengrajin asal Donorojo Kabupaten Pacitan. 

"Batu gambar dan motif masih bagus peminatnya, untuk red baron yang berkwalitas harganya masih tetap stabil". tambahnya.

Salah seorang senior pemoles akik terbaik di Pacitan adalah Agung, selain penghobi dia menekuni pemolesan skaligus melayani pemesanan Batu akik Pacitan.

"Yang masih banyak peminatnya saat ini adalah Akik Junjung Drajat mas, saya hampir setiap minggu mendapat permintaan jenis batu tersebut mulai dari penjual atau bahkan langsung pembeli yang memesan secara online, Akik Junjung drajat masih banyak dipakai oleh para pejabat, tokoh pun juga penghobi, sesuai dengan namanya (Junjung Drajat= Menaikkan Pangkat) mungkin mas" ucapnya.

Menurut Nawawi yang sudah menggeluti batu permata juga batu mulia sejak tahun 1993 lalu juga demikian. "untuk penjualan tidak menentu tapi dalam sebulan insyaallah cukup lah, kadang baru buat jadi langsung laku, kadang juga perlu menunggu beberapa waktu, tapi secara umum masih banyak peminatnya" . Menurutnya jenis batu Pacitan yang masih diminati adalah batu gambar yang tetap memiliki nilai jual yang tinggi.

Mereka semua memiliki harapan bahwa nanti Pemerintah bisa menyediakan pasar atau tempat khusus untuk para pedagang dan penghobi sehingga Pacitan sebagai salah satu kota penghasil Batu akik bisa berkembang.

Previous article

Next Post

Next article

Previous Post